Cara Budidaya Tanaman Daun Mint yang Cepat Panen
daun mint (sumber wikipedia) |
Artikel kali ini akan membahas tentang cara budidaya tanaman daun mint yang cepat panen yang pastinya akan membantu anda yang memiliki keinginan untuk membudidaya tanaman daun mint. Daun mint adalah salah satu tumbuhan yang memiliki banyak kegunaan serta dapat memberikan manfaat baik untuk kesehatan tubuh manusia. Karakteristik dari daun mint ini sekilas juga mirip dengan daun kemangi tetapi memiliki ukuran daun yang agak besar dan sedikit bergerigi pada tepi daunnya. Daun mint ini dikenal sebagai tanaman herbal, banyak orang membudidaya tanaman ini memang karena mereka mengerti dan menyadari bahwa daun mint banyak sekali kegunaannya.
Daun mint ini menjadi sangat populer belakangan ini, sehingga banyak sekali para petani yang mulai mencoba untuk memperbanyak budidaya tanamn daun mint. Daun mint ini menghasilkan minyak atsiri yang sangat banyak dicari oleh orang-orang untuk dijadikan berbagai macam olahan. Daun mint juga sangat terkenal di dunia perindustrian sehingga komoditas daun mint atau sepak terjang pemasarannya sangat luas. Minyak atsiri daun mint ini sering dijadikan sebagai bahan campuran dalam pembuatan obat-obat herbal, penambah aroma makanan, penambah rasa pada makanan, dijadikan sebagai bahan cmpuran minuman, kosmetik, aroma terapi dan masih banyak lagi manfaat lain dari minyak atsiri daun mint. Aroma yang muncul dari minyak atsiri daun mint ini snagat segar dan dapat melegakan pernapasan, jika anda sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung campuran daun mint pastinya anda sudah tidak asing lagi dengan rasanya.
Untuk mendapatkan minyak atsiri daun mint, butuh proses yang cukup panjang, dimana anda harus melalui proses penyulingan. Daun mint ini juga memiliki manfaat baik untuk kesehatan manusia, dimana manfaat tersebut adalah:
• Obat penenang
• Anti batuk
• Menghangatkan badan
• Pereda nyeri perut
• Mengurangi rasa lapar
• Penghilang bau mulut
• Mengurangi radang pada luka bakar
• Megurangi rasa gatal
• Mengurangi peradangan pada sakit tenggorokan.
Nah jika anda ingin membudidaya tanaman daun mint, sebaiknya anda membaca ulasan yang ada di bawah ini yang berisi tentang panduan atau cara budidaya tanaman daun mint yang cepat panen agar anda bisa segera menikmati hasilnya.
1. Pemilihan Lahan
Daun mint ini bisa hidup di dataran tinggi maupun dataran rendah, daun mint dapat mudah tumbuh di tempat yang lembab. Jika anda ingin membudidaya daun mint sebelumnya anda harus membaca syarat tumbuh dari tanaman yang satu ini agar anda tidak kesulitan ketika memulai untuk mempersiapkan lahan. Kondisi tanah yang baik untuk media tanam daun mint adalah tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang cukup tinngi, sebab kesuburan tanah ini juga dapat mempengaruhi kandungan menthol atau kandungan minyak atsiri pada daun mint. Pastikan tanah yang anda pilih untuk menanam daun mint tidak tergenang air, sebab jika tergenang air tanaman daun mint ini justru akan mudah mati, sebab akarnya akan membusuk. Anda bisa menanam daun mint ini pada lahan terbuka ataupun pada polybag ataupun vas bunga. Jika anda ingin menanam tanaman daun mint dalam sekala besar atau dalam jumlah yang banyak maka anda membutuhkan lahan yang cukup luas, anda bisa memanfaatkan pekarangan, kebun ataupun sawah untuk media tanam.
2. Pengolahan Lahan
Lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman daun mint garus di olah dengan sebaik mungkin. Sebab jika tidak diolah dnegan baik tanah tersebut tidak akan baik jika ditanami tanaman atau tumbuhan daun mint. Pengolahan lahan ini dilakukan dengan cara di bajak ataupun di cangkul, tujuan dari pembajakan ini adalah untuk memperbaiki kualitas tanah, agar nantinya tanah yang akan dijadikan sebagai lahan tanam daun mint dapat menajdi lebih gembur. Jika anda tidak memiliki cukup lahan anda bisa membuat media tanam buatan, misalnya memanfaatkan barang bekas yang disi dengan tanah, atau bisa juga menggunakan polybag dan vas bunga. Isi polybag dengan tanah yang banyak mengandung unsur hara agar nantinya tanamn daun mint anda dapat tumbuh subur.
3. Persiapan Bibit
Dalam pemilihan bibit ini anda perlu melakukan bebrapa tahapan untuk mendapatkan bibit yang berkualitas tinggi, adapun tahapan yang harus anda lakukan adalah:
• Anda perlu membuat bibitan dengan cara stek, ambilah bagian pucuk batang atau stolon kemudian semaikan terlebih dahulu pada tempat yang sudah dipersiapkan.
• Pilihlah bagian batang yang paling muda
• Usahakan pilih tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari langsung, sebab pada proses penyemaian bibit akan menjadi mudah layu jika terkena sinar matahari secara langsung.
• Lakukan penyiraman hingga kurun waktu kurang lebih 1 bulan. Pastikan bibit dapat tumbuh dan sudah memunculkan akar.
• Pindahkan bibit pada lahan tanam ketika sudah dirasa siap untuk dipindahakan. Jika anda menggunakan polybag maka anda tidak perlu memindahkannya.
4. Penanaman Bibit
Setelah bibit sudah siap, maka tiba saatnya untuk proses penanaman. Pastikan lahan anda juga sudah siap dan dalam keadaan bersih atau tidak terdapat tanaman lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman daun mint. Sebelum di tanami daun mint, lahan perlu diberi pupuk organik ataupun pupuk kandang untuk menambah nutrisi pada tanah yang nantinya akan diserap oleh tanaman daun mint. Jika anda menggunakan lahan terbuka mislanya seperti sawah ataupun pekarangan, buatlah bedengan agar memudahkan anda dalam proses penanaman. Berilah lubang pada permukaan tanah, kemudian isi lubang dnegan bibit yang sudah anda siapkan, setelah itu tutup kembali lubang itu dengan tanah yang telah bercampur dengan pupuk. Siram bibit yang sudah anda tanam dengan air, agar tidak layu dan pastikan anda selalu memantau pertumbuhannya.
5. Perawatan dan pemeliharaan
Seperti halnya dnegan tanaman budidaya lainnya, dalam budidaya tanman daun mint anda juga perlu memberikan perawatan yang maksimal agar nantinya tanaman yang anda budidaya bisa memberikan hasil yang melimpah. Adapun bebrapa hal yang perlu anda lakukan dalam perawatan dan pemeliharaan tanaman daun mint ini diantaranya adalah penyimaraman secara berkala, melakukan penyiangan yang bertujuan untuk membuang gulma atau tanaman pengganggu agar tidak menggangu pertumbuhan daun mint, lakukan penyulaman atau menganti tanaman yang mati dengan tanaman baru yang masih segar, lakukan pemupkan dan pemberian sumplemen yang dapat menunjang pertumbuhan daun mint, perawatan tanaman dari hama pengganggu dengan cara membarantas menggunakan isektisida maupun pestisida.
6. Pemanenan
Proses pemanenan ini dapat anda lakukan pertama kali ketika tanaman dun mint anda sudah berumur kurang lebih 3-4 bulan. Cara memanennya adalah dengan memotong bagian batangnya kurang lebih 20 cm dari permukaan tanah. Proses pemanenan yang kedua dapat anda sesuaikan dengan kondisi tanaman jika sudah agak tinggi dan dirasa layak untuk dipanen maka anda dapat memanennya dengan cara yang sama. Secara umum masyarakat atau para petani di Indonesia yang budidaya tanaman daun mint hanya melakukan proses pemanenan 2-3 kali dalam setahun.